Hiperaktif atau kadang disebut Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD ) dialami oleh anak usia sekolah sekitar 8 - 10%.
Dan kasusnya lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki daripada anak perempuan, dengan rasio 3 : 1.
Yang menyebabkan anak hiperaktif belum diketahui dengan pasti, biasanya penderita bertindak tanpa memikirkan akibtanya dan mengalami kesulitan dalam memusatkan pikiran.
Gangguan - gangguan lain yang menyertai anak hiperaktif :
1. Opposional defisit disorder (ODD) dan Cunduct disorder (CD). Dialami sekitar 35%.
Ciri - cirinya : bandel, sering mengamuk, melawan, melanggar aturan dan terlalu agresif.
2. Kelainan Emosi. Dialami sekitar 18%
Ciri -cirinya : Depresi, merasa terisolasi, tidak pernah puas dan frustasi.
3. Kesulitan belajar.
Ciri - cirinya : kesulitan berkonsentrasi, memperhatikan, membaca dan menulis.
4. Perasan tidak menentu. Dialami sekitar 25%.
Ciri - cirinya : merasa cemas, ketakutan, dan panik berlebihan.
Ada 3 tipe hiperaktif / ADHD
1. Tipe Inatentif
Hiperaktif tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikelola, dokter akan mengembangkan rencana yang bersifat individual dan jangka panjang.
Tujuannya agar anak mampu mengendalikan perilakunya.
1. Dengan mengunakan obat-obatan.
2. Dengan terapi perilaku.
Terapi ini untuk mengubah perilaku anak dengan cara mengatur kembali lingkungan rumah dan sekolah, memberikan perintah dan petunjuk yang jelas serta menerapkan sistem sangsi dan hadiah.
Contoh terapi perilaku :
Dan kasusnya lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki daripada anak perempuan, dengan rasio 3 : 1.
Yang menyebabkan anak hiperaktif belum diketahui dengan pasti, biasanya penderita bertindak tanpa memikirkan akibtanya dan mengalami kesulitan dalam memusatkan pikiran.
Gangguan - gangguan lain yang menyertai anak hiperaktif :
1. Opposional defisit disorder (ODD) dan Cunduct disorder (CD). Dialami sekitar 35%.
Ciri - cirinya : bandel, sering mengamuk, melawan, melanggar aturan dan terlalu agresif.
2. Kelainan Emosi. Dialami sekitar 18%
Ciri -cirinya : Depresi, merasa terisolasi, tidak pernah puas dan frustasi.
3. Kesulitan belajar.
Ciri - cirinya : kesulitan berkonsentrasi, memperhatikan, membaca dan menulis.
4. Perasan tidak menentu. Dialami sekitar 25%.
Ciri - cirinya : merasa cemas, ketakutan, dan panik berlebihan.
Ada 3 tipe hiperaktif / ADHD
1. Tipe Inatentif
- Tidak mampu memusatkan perhatian / cenderung membuat kesalahan pada aktivitas tertentu akibat ceroboh.
- Kesulitan mempertahankan konsentrasi ketika menjalankan tugas / aktivitas.
- Memiliki kesulitan untuk mendengarkan.
- Kesulitan mengikuti perintah.
- Menghindari / tidak menyukai tugas yang membutuhkan ketrampilan mental.
- Sering menghilangkan benda - benda miliknya.
- Tampak kebingungan.
- Pelupa dalam aktivitas sehari - hari.
- Gelisah / menggeliat
- Kesulitan untuk duduk dalam jangka waktu lama.
- Sering berlarian / memanjat.
- Kesulitan bermain tanpa keributan.
- Selalu tampak bersiap - siap.
- Banyak bicara.
- Terburu - buru menjawab sebelum pertanyaan selesai.
- Kesuliatan menunggu / antri.
- Bermasalah dengan interupsi / memaksa.
- Gejala yang muncul merupakan kombinasi dua tipe sebelumnya, type ini paling sering ditemukan pada anak - anak.
Hiperaktif tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikelola, dokter akan mengembangkan rencana yang bersifat individual dan jangka panjang.
Tujuannya agar anak mampu mengendalikan perilakunya.
1. Dengan mengunakan obat-obatan.
2. Dengan terapi perilaku.
Terapi ini untuk mengubah perilaku anak dengan cara mengatur kembali lingkungan rumah dan sekolah, memberikan perintah dan petunjuk yang jelas serta menerapkan sistem sangsi dan hadiah.
Contoh terapi perilaku :
- Menciptakan rutinitas.
- Membantu anak mengorganisir.
- Mencegah adanya pengalihan perhatian.
- Membatasi pilihan.
- Mengubah cara berinteraksi dengan anak.
- Mengunakan tujuan dan hadiah.
- Menerapkan disiplin efektif.
- Membantu anak menemukan bakatnya.
- Mengatur jadwal dirumah. Tempatkan jadwal anak ditempat yang mudah terlihat atau ditulis di papan tulis misal : waktu mengerjakan PR, bermain, nonton televisi, tidur dll.
- Menetapkan peraturan yang sederhana,jelas dan mudah dimengerti. Hukuman akibat melanggar peraturan sebaiknya adil, cepat dan konsisten.
- Bersikap positif. Anak diberitahu keinginan anda dan hargai jika perilakunya baik meskipun hanya dengan pujian, pelukan atau ciuman.
- Pastikan anak memahami petunjuk anak. Beritahukan kepada anak apa yang anda inginkan secara jelas dan singkat, lalu minta anak untuk mengulangi petunjuk tersebut. Berikan pujian jika anak berhasil melakukan petunjuk anda.
- Konsisten. Jika anak melanggar peraturan, berikan peringatan dengan suara yang tenang. Hukuman bisa diberikan apabila peringatan anda tidak dihiraukan tetapi hindari hukuman fisik karena membuatnya semakin buruk.
- Pastikan ada orang yang mengawasi anak sepanjang waktu.
- Perhatikan ketika anak bermain dengan teman-temannya. Anak hiperaktif biasannya kesulitan belajar keterampilan dan peraturan sosial, karena itu berhati-hatilah memilih teman. Beritahukan tidak boleh memukul, mendorong dan berteriak.
- Membantu aktivitas sekolah. Persiapkan baju dan buku pada malam hari sehingga anak memiliki cukup waktu untuk sarapan dan memakai baju sendiri.
- Membantu tugas sekolah. cari ruangan yang tenang untuk mengerjakan PR yang tidak banyak gangguan dan biarkan anak mengerjakan sendiri sedikit demi sedikit.
- Perhatikan usaha anak bukan hasilnya. Berikan penghargaan jika anak berusaha menyelesaikan PR meskipun hasilnya tidak terlalu baik, jika hasilnya baik berikan penghargaan lebih.
MAU DAPAT UANG SETIAP HARI Rp.50.000 S/D Rp.500.000 SETIAP HARI
JIKA ANDA INGIN KIRIM SMS YANG BISA MENDAPATKAN UANG, MESKIPUN SMS YANG ANDA KIRIM ADALAH SMS GRATISAN DARI OPERATOR ANDA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar