ANAK AUTIS DAN DUNIANYA
Tidak seperti anak normal, anak Autis memiliki cara berbeda untuk berinteraksi dengan dunianya.
Anak penderita Autis memiliki masalah komunikasi, hubungan dan perilaku.
KOMUNIKASI
- Perkembangan bahasa terlambat atau tidak berkembang sama sekali.
- Jika bisa bicara, anak cenderung mengulang kata-kata yang tidak biasa didengar / tidak lazim.
- Kesulitan terlibat, memulai atau memelihara dalam komunikasi dua arah yang baik.
- Tidak mampu berusaha untuk berkomunikasi dengan gerak / mimik muka untuk mengatasi kekurangan dalm kemampuan berbicara.
- Menunjuk benda-benda yang diinginkan.
- Kurang menunjukan ketertarikan untuk merespon suatu pertanyaan.
- Kesulitan dalam komunikasi non-verbal.
- Tidak mampu bermain secara imajinatif, biasanya permainannya kurang variatif.
- Tidak menggunakan kontak mata untuk memperlihatkan bahwa ia mendengar atau menunjuk sebuah benda yang menurutnya menarik.
- Tidak berbaring secara normal atau tidak berusaha untuk meraih ketika ia akan diangkat.
- Tidak bisa membina hubungan sosial atau cenderung mengabaikan teman sebaya yang bisa diajak beraktifitas secara bersama-sama.
- Berinteraksi secara tidak lazim karena tidak mampu membaca petunjuk sosial.
- Tidak mampu menunjukkan ekspresi wajah, postur dan bahasa tubuh untuk berinteraksi secara layak.
- Acuh ketika melewati orang dewasa, seolah-olah tidak ada orang lain atau ribut ingin dipeluk seseorang yang belum pernah dilihat.
- Anak menunjukkan rasa cinta kepada orang tuanya tetapi dengan cara aneh, seperti memainkan telinga orang tuanya atau membelakangi orang tuanya ketika minta dipeluk.
- Tertarik dengan satu atau dua perilaku yang biasanya dilakukan berulang-ulang. misal memainkan saklar lampu / menyusun mainan dengan tatanan yang sama.
- Ada gerakan-gerakan motorik yang tidak lazim yang dilakukan berulang-ulang seperti mengerakan jari dengan cara tertentu.
- Memiliki kelekatan pada suatu rutinitas yang tidak berguna, bila rutinitasnya terlewati maka dia sangat terganggu dan berteriak-teriak minta diulang.
- Memutar benda yang menarik perhatiaanya, misalnya : memutar tubuhnya, bertepuk tangan atau mengerakkan tubuhnya ke depan dan belakang secara berulang-ulang.
- Sering menunjukkan reaksi yang tidak terduga terhadap suara, bau, atau sentuhan. misal anak autis suka dipeluk erat-erat tetapi tidak suka di elus.
- Sering memperlihatkan emosi yang tidak wajar, mengamuk tidak terkendali, tertawa atau menangis tanpa sebab, serta ketakutan yang tidak wajar.
Penderita autis pada anak-anak lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki daripada anak perempuan dengan perbandingan 3 : 1.
Infeksi virus Cytomegalovirus (CMV) dan Rubella selama kehamilan diduga sebagai perusak otak yang sedang berkembang sehingga menimbulkan autis.
Apabila calon ibu telah memiliki kekebalan tubuh terhadap virus tersebut maka infeksi tidak membahayakan, misal dengan imunisasi MMR yang akan melindungi bayi dari infeksi Rubella, cacar air, campak dan penyakit gondok.
Penderita autis ringan tidak mudah dibedakan dengan anak sehat.
Autis tidak ada obatnya tetapi dengan terapi dokter dan guru khusus bisa membantu penderita autis untuk menyesuaikan diri dengan gangguan yang dialaminya.
Semakin awal perawatan akan semakin baik, meskipun perawatan penderita autis berbeda-beda antara satu dengan yang lain, tetapi yang pertama harus mereka pelajari adalah cara berkomunikasi.
Dengan perawatan yang tepat maka anak autis dapat hidup mandiri.
Penderita autis dapat memiliki masa depan yang cerah apabila mereka mendapat dukungan dari dokter, guru, pengasuh, orang tua, saudara dan teman-temannya.
MAU DAPAT UANG SETIAP HARI Rp.50.000 S/D Rp.500.000 SETIAP HARI
JIKA ANDA INGIN KIRIM SMS YANG BISA MENDAPATKAN UANG, MESKIPUN SMS YANG ANDA KIRIM ADALAH SMS GRATISAN DARI OPERATOR ANDA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar